Teknik Pengambilan Gambar
Halo gaess,dalam artikel berikut ini kita akan membahas mengenai Teknik pengambilan
Gambar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat
kamera. Sebelum melakukan pengambilan
gambar sebaiknya melakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:
- Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan.
- Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book.
- Pahami kelebihan dan kekurangannya.
- Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik bagaimana yang diinginkan.
- Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
- Memastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.
Ada (2) jenis kamera untuk menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik, yaitu :
- Analog (AV)
Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal
(gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S
– VHS, 8mm, dan Hi – 8.
- Digital (DV)
Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format
kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis
kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
· Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian
kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang
luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
· High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek
jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
· Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan
objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai
agung/prominance, berwibawa, kuat, dominan.
· Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya
memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki
kesan dramatis melainkan kesan wajar.
· Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar
dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak
seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
· Extreme Close Up (ECU/XCU)
pengambilan
gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung
tumit dari sepatu.
· Big Close Up (BCU)
pengambilan gambar
dari sebatas kepala hingga dagu.
· Close Up (CU)
gambar diambil dari jarak
dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau
sepasang kaki yang bersepatu baru
· Medium Close Up (MCU)
hampir sama
dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
· Medium Shot (MS)
pengambilan dari jarak
sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja
(dari perut/pinggang keatas).
· Knee Shot (KS)
pengambilan gambar objek
dari kepala hingga lutut.
· Full Shot (FS)
pengambilan gambar objek
secara penuh dari kepala sampai kaki.
· Long Shot (LS)
pengambilan secara
keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
· Medium Long Shot (MLS)
gambar diambil
dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
· Extreme Long Shot (XLS)
gambar diambil
dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar
belakangnya.
Posisi objek terhadap
lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu
objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua
orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga
orang.
· Group Shot (GS) : pengambilan gambar
sekelompok orang.
sekian artikel ini mengenai teknik pengambilan gambar , bila ada yang belum sesuai silahkan komen dibawah , terimakasih...